Pakar Dari Amerika Ungkap Jika Lonjakan Kasus Varian Omicron Meningkat Selama Libur Natal Dan Tahun Baru

Jakarta - Pakar penyakit menular Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci mengatakan, bahwa varian B. 1.1.529 atau varian Omicron sangat cepat menyebar terlebih selama libur Natal dan tahun baru.

Dia mengungkapkan varian virus baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini memiliki kemampuan penyebaran yang luar biasa.

Kepala penasihat medis presiden Joe Biden itu memperingatkan varian Omicron selama libur Nataru berpotensi meningkatkan risiko infeksi, bahkan pada orang yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap, dan menyebut gelombang infeksi akan "berkobar di seluruh dunia."

"Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik dan semoga kami akan mengerti mengenai variannya,"ujar Fauci.

Mengacu pada pidato Biden, Fauci memaparkan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan beberapa hal terkait pengendalian Covid-19 di negaranya. Melansir The Guardian, Minggu (19/12/2021).

Presiden Biden disebut akan menekankan beberapa hal, seperti meminta agar masyarakat yang telah divaksinasi mendapatkan vaksin booster, memvaksin anak-anak, hingga memperbanyak tes Covid-19.

Hal ini dilakukan karena peningkatan rawat inap diprediksi akan terjadi akibat infeksi varian Omicron Sementara itu, Amerika Serikat telah mencatatkan kasus kematian akibat virus corona melampaui 800.000 kasus.

Kemudian, terjadi lonjakan kasus infeksi sebanyak 17 persen, dan peningkatan kasus kematian mencapai 9 persen. Para ahli medis word play here memperingatkan "badai" yang dipicu oleh varian Omicron yang telah menyebar ke berbagai negara.

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (THAT) telah mengumumkan varian virus baru telah menyebar ke 89 negara. Oleh karena itu, masyarakat tetap diminta untuk perketat protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin Covid-19.

"Satu hal yang jelas adalah kemampuan penyebaran (varian Omicron) yang luar biasa, kemampuan transmisinya. Varian ini akan mengamuk di seluruh dunia,"jelas Fauci.

"Kita akan melihat tekanan (akibat penyebaran varian Omicron) yang signifikan di beberapa wilayah negara, pada sistem rumah sakit, terutama di daerah-daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah," lanjutnya.

Negara bagian Florida, misalnya, telah melaporkan lonjakan kasus sebanyak 30 persen pada orang yang belum menerima vaksin booster akibat varian Omicron. Di sisi lain, direktur National Institutes of Wellness (NIH) Dr Francis Collins mewanti-wanti efek varian Omicron terhadap mereka yang tidak divaksinasi.

"Ini adalah (infection) versi baru dan sangat berbeda sehingga memiliki sifat yang berpotensi menghindari (kekebalan) vaksin,"kata Collins.

Vaksin booster dinilai bisa mencegah varian Omicron

Sebuah penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan menunjukkan, bahwa vaksin Pfizer dinilai kurang efektif melawan varian Omicron dibandingkan varian Delta. Pengujian tersebut dilakukan pada pasien yang telah mendapatkan dua dosis vaksin lengkap.

Sementara itu, riset yang dilakukan perusahaan asuransi Discovery Health melaporkan vaksinasi Covid-19 mencegah rawat inap hingga 70 persen akibat varian Delta. Vaksin juga disebut mencegah paparan varian tersebut hingga 33 persen.

"Jika Anda sudah mendapatkan vaksin dan vaksin booster, Anda terlindungi dengan sangat baik dari (paparan) Omicron yang menyebabkan keparahan penyakit,"tutur Collins.

Penelitian menunjukkan, vaksin booster dapat meningkatkan kadar antibodi secara signifikan daripada antibodi yang dihasilkan setelah dua dosis vaksin. Selanjutnya, studi awal juga menemukan bahwa kualitas antibodi meningkat setelah seseorang disuntik vaksin booster.

Hingga kini, para ahli di seluruh dunia, termasuk Dr Fauci, setuju pemberian vaksin dosis ketiga dapat melindungi kita dari paparan virus corona, khususnya varian Omicron.

"Vaksin membantu melindungi Anda, atau setidaknya mencegah Anda dari kematian akibat penyakit (Covid-19) ini. Tidak peduli varian apa itu, Omicron atau Delta, mendapatkan vaksin booster sangat bermanfaat,"jelas ahli virologi di Universitas Hong Kong Leo Poon seperti dilansir dari National Geographic, Sabtu (18/12/2021).

Kabar baiknya, vaksin tambahan produksi Pfizer diklaim dapat meningkatkan kadar antibodi hingga 25 kali lipat, yang dinilai cukup untuk menetralkan varian Omicron. Begitu pun pada vaksin Moderna.

"Pemberian dua dosis vaksin dengan penurunab kekebalan, berarti tidak ada perlindungan dalam beberapa bulan setelah dua dosis vaksin. Booster setidaknya memberi Anda perlindungan sebanyak 70 persen,"kata Peter Hotez, seorang dokter anak sekaligus ilmuwan dari Baylor University of Medication.

Studi lainnya menunjukkan ketika seseorang menerima dosis ketiga berbasis mRNA, tingkat antibodi naik dan dianggap cukup untuk mencegah infeksi Covid-19 akibat varian Omicron.

Akan tetapi, sebagian besar information hanya berasal dari studi laboratorium. Para ahli menilai, dibutuhkan lebih banyak data lagi untuk memahami seberapa efektif vaksin terhadap varian Omicron.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Rusia Sedang Merakit Kapal Militer Jenis Siluman yang Sulit Terdeteksi

Mengapa Warna Bintang Bisa Berbeda-beda? Berikut Penjelasannya

Penjelajah Yutu 2 China Menemukan Objek Misterius Berbentuk Kubus di Bulan