Inliah Bukti Sains, Jika Kucing Memiliki 7 Sifat Unik Yang Membuat Karakternya
Jakarta - Bila diminta mendeskripsikan watak kucing peliharaan, apa yang akan Anda katakan? Apakah Anda bisa menjawabnya?
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Animals mengumpulkan information ribuan kucing dan mengungkap bahwa hewan ini memiliki tujuh sifat unik yang membentuk wataknya Tim peneliti dari University of Helsinki di Finlandia melakukan studi ini untuk meningkatkan pemahaman kita akan kucing dan meningkatkan kesejahteraan makhluk ini.
Peneliti hewan Salla Mikkola dari College of Helsinki mengatakan, kita perlu pemahaman lebih dan alat untuk mengurangi perilaku bermasalah dan meningkatkan kesejahteraan kucing. "Tantangan perilaku yang paling umum terkait kucing adalah agresi dan eliminasi yang tidak sesuai (misalnya buang air di dalam rumah),"ujarnya.
Seperti dilansir dari Scientific research Alert, Rabu
(8/9/2021). Untuk menemukan ketujuh sifat tersebut, tim peneliti
membagikan survei berisi 138 pertanyaan di situs kesejahteraan hewan
Petsofi.
Para pemilik kucing diminta untuk mengisi data-data peliharaan mereka,
mulai dari jenis kelamin, usia, jenis kucing, warna bulu hingga
aktivitasnya di rumah. Survei dilakukan dua kali dengan interval khusus
untuk memastikan keakuratan dan konsistensi laporan para pemilik kucing.
Dalam pengolahan information, ditemukan informasi dari 4.316 kucing
yang dapat digunakan oleh para peneliti.
Hasilnya, ada lima sifat kepribadian dan dua sifat perilaku unik yang membentuk watak masing-masing kucing.
Ketujuh sifat itu adalah tingkat keaktifan, tingkat ketakutan, agresi terhadap manusia, sosiabilitas terhadap manusia, sosiabilitas terhadap kucing lain, masalah penggunaan commode pada kucing dan kebiasaan kucing merawat diri.
Menariknya, beberapa jenis kucing ditemukan memiliki
tendensi terhadap sifat tertentu. Jenis russian blue, misalnya,
ditemukan sebagai jenis kucing paling penakut. Sebaliknya, abyssinian
adalah jenis yang paling pemberani. Lalu, kucing bengal adalah kucing
paling aktif sedangkan persia dan exotic paling pasif.
Kucing Siam dan Bali paling sering merawat diri, dan Turkish Van lebih
agresif terhadap manusia dan memiliki tingkat sosiabilitas terhadap
kucing lain yang lebih rendah. Lewat hasil penelitian ini, tim peneliti
berharap dapat meningkatkan pemahaman akan kucing, khususnya apa yang
membuat hewan ini marah.
Data-data ini juga dapat digunakan sebagai garis besar beragam watak
kucing dan menjadi dasar penelitian lebih lanjut. Mikkola mengatakan,
dalam studi lebih lanjut, kami akan menggunakan permodelan yang lebih
kompleks untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi sifat dan
perilaku bermasalah.
"Permodelan tersebut akan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, tingkat kesehatan dan beragam faktor lingkungan; di samping jenisnya,"imbuhnya.
Komentar
Posting Komentar