Museum Unik Mengajak Kaum Perempuan Untuk Kirim Foto Bokong Sebagai Objek Karya Seni

Singapura Museum Seni Singapura (SAM) mengumumkan proyek karya seni terbarunya. Museum ini mengajak para perempuan yang berminat atau secara sukarela untuk mengirim foto bokong mereka.

Dilansir Mothership, proyek seni ini bernama Singirl Online Job dan digagas oleh seniman Amanda Heng, yang merupakan seniman kontemporer dan kurator Singapura.

Proyek seni ini bertujuan untuk menentang citra 'sopan' pramugari Singapore Airlines yang dipandang sebagai ikon di Singapura dan 'standar identitas feminin'.

Dalam sebuah wawancara pada 2013, Heng mengatakan, ia menyadari banyak orang, termasuk dirinya sendiri, belum pernah melihat bagaimana rupa bokong mereka, meski itu adalah bagian penting dari tubuh.

Heng juga menambahkan, apa yang memprovokasi pikiran bukan hanya foto bokong telanjang, tapi juga mengapa orang berpartisipasi dalam proyek ini.

"Perempuan (yang) berpartisipasi jadi lebih sadar atau mulai lebih banyak bertanya tentang peran mereka sebagai perempuan dan posisi mereka di masyarakat dan masalah representasi," jelas Heng.

"Budaya pop khususnya, telah memperkuat citra feminin suitable yang memenuhi pandangan laki-laki," imbuhnya.

Bekerja sama dengan museum SAM, proyek seni ini akan menjadi bagian dalam pameran yang dinamakan Wikicliki. Proyek seni ini adalah seri selama satu dekade yang dimulai Heng pada 2010.

Pihaknya juga mengajak wanita dari segala bentuk tubuh dan warna kulit untuk berkontribusi pada proyek seni, dengan mengirimkan foto bokong mereka sendiri.

Melalui rangkaian unggahan di media sosialnya, SAM menjelaskan bahwa pameran Wikicliki bermaksud untuk menampilkan sisi lain gadis Singapura, serta mengambil isyarat dari seniman dalam memikirkan kemungkinan konstruksi alternatif pengetahuan.

Heng sendiri dikenal sebagai seniman dan pelopor seni kontemporer di Singapura. Berkat karya-karyanya, ia juga pernah dianugerahi Medali Budaya untuk Seni Visual pada tahun 2010.

Pameran ini sendiri tengah berlangsung di Galeri Nasional Singapura dan akan berakhir pada 11 Juli 2021 mendatang.

Bagi warga atau residen permanen Singapura, tidak dikenakan biaya atau gratis untuk menikmati pameran.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, pihak museum juga menghadirkan sesi bincang-bincang dengan tema berbeda secara online.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Militer Rusia Sedang Merakit Kapal Militer Jenis Siluman yang Sulit Terdeteksi

Mengapa Warna Bintang Bisa Berbeda-beda? Berikut Penjelasannya

Penjelajah Yutu 2 China Menemukan Objek Misterius Berbentuk Kubus di Bulan