Arkeolog Mengungkapkan Penemuan Material Suku Maya Terbuat Dari Perut Bumi
Jakarta - Arkeolog menemukan sejumlah material yang digunakan bangsa Maya untuk membangun
piramida ternyata berasal dari perut bumi. Kemungkinan pembangunan
piramida itu untuk dijadikan monumen setelah letusan Gunung Ilopango
sekitar tahun 539 M yang membuat Amerika utara gelap karena tertutup
debu vulkanik.
Seorang arkeolog Mesoamerika di Departemen Antropologi College of
Colorado Boulder (UCB), Akira Ichikawa mengungkapkan, dalam analisis
terbaru terhadap piramida Maya yang dikenal sebagai struktur Campana,
diketahui kalau bangsa Maya kembali ke wilayah itu beberapa dekade
setelah letusan.
Kemudian mereka membangun piramida tersebut dengan product vulkanik dari
letusan dahsyat Gunung Ilopango. Analisis baru dari piramida tersebut,
Suku Maya menggunakan batu vulkanik untuk membangun piramida Campana.
"Ini adalah bukti pertama bahwa ejecta vulkanik digunakan dalam pembangunan
piramida Maya dan itu bisa mencerminkan signifikansi spiritual gunung berapi dalam budaya Maya,"kata Ichikawa.
Piramida Campana terletak di atas platform yang tingginya hampir 6
meter, panjang 80 m, dan lebar 55 m. Sedangkan piramida itu sendiri
tingginya sekitar 13 m.
Platform ini juga mencakup empat teras dan tangga tengah yang luas. Itu
adalah bangunan publik pertama yang didirikan di situs lembah San Andrés
setelah letusan gunung berapi dahsyat yang mengubur sebagian besar
lembah tersebut.
Ichikawa menghitung usia struktur menggunakan sampel karbon yang diambil
dari bahan bangunan yang berbeda di piramida, yang memperkirakan antara
tahun 545 dan 570 M.
"Ini menunjukkan bahwa suku Maya kembali ke situs dan memulai
pembangunan piramida jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, mungkin
dalam waktu lima tahun setelah letusan,"kata Ichikawa.
Jumlah batu vulkanik yang digunakan di piramida juga mengejutkan, katanya kepada Live Scientific research melalui email.
Sekitar satu dekade yang lalu, arkeolog dan profesor UCB Payson Sheets
mendeteksi penggunaan batu vulkanik di jalan raya di situs Joya de
Ceren.
Namun, Campana adalah monumen Maya pertama yang menyertakan batu
vulkanik sebagai bahan konstruksi. Dalam sacbe Ceren, batu vulkanik
mungkin dianggap memiliki signifikansi religius atau kosmologis yang
kuat karena asal vulkaniknya. "Batu vulkanik mungkin memiliki
kepentingan yang sama di piramida Campana," menurut penelitian tersebut.
Komentar
Posting Komentar